Untuk dapat menyimak dengan baik, perlu mengetahui syarat menyimak efektif. Adapun syarat tersebut ialah: (1) menyimak dengan berkonsentrasi , (2) menelaah materi simaka, (3) menyimak dengan kritis, dan (4) membuat catatan. (Universitas Terbuka, 1985:35).
Berikut ini adalah masing-masing hal itu.
Menyimak dengan Berkonsentrasi
Yang dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah memusatkan pikiran perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari dirinya sendiri ataupun yang berasal dari luar. Beberapa faktor luar yang dimaksudkan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang Datang Terlambat
Pada prinsipnya orang yang datang terlambat ke tempat ceramah akan mengganggu penyimak yang sedang berkonsentrasi terhadap bahan simakan
b. Keanehan-keanehan yang Terjadi di antara Pembicara dan Penyimak
Jika terjadi ketidakselarasan antara pembicara dan penyimak, akan terjadi gangguan pada diri penyimak.
c. Metode Pembicara yang Tidak Tepat dalam Situasi Komunikasi
Metode yang tidak tepat, akan berakibat gagalnya alur komunikasi pembicara dan penyimak.
d. Pakaian Pembicara
Pembicara yang memakai pakaian yang berlebihan akan mengganggu konsentrasi penyimak.Pembicara yang tidak menarik.
2. Menelaah Materi Simakan
Untuk menelaah materi simakan, penyimak dapat melakukan hal-hal berikut ini:(a) mencari arah dan tujuan pembicaraan, (b) mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal sampai akhir, (c) menemukan tema sentral (pokok pembicaraan), (d) mengamati dan memahami alat peraga (media) sebagai penegas materi simakan. (e) memperhatikan rangkuman (jika pembicara membuat rangkuman) yang disampaikan pembicara.
3. Menyimak dengan Kritis
Yang dimaksudkan dengan menyimak kritis ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta argumentasi pembicara. Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri: (a) dapat menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan dan pengalamannya, (b) dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi), (c) dapat menguraikan (menelaskan) apa saja yang telah disampaikan pembicara. dan (d) dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.4. Membuat Catatan
Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak yang diikuti dengan kegiatan mencatat. Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal. yang dianggap penting bagi penyimak. Catatan itu merupakan langkah awal dalam memahami bahan simakan. Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam mencatat ialah: (a) catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang bersifat informal. (b) bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat, dan jelas. (c) catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya catatan itu tidak akan menimbulkan keraguan, (d) catatan yang diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca ulang, (e) catatan perlu direviu secara periodik. Selanjutnva. dalam pencatatan, ada beberapa metode yang dapat diterapkan, di antaranya ialah metode kerangka saris bestir, metode precis, metode bukti-prinsip, metode pemetaan.
Penyimak yang baik apabila individu mampu menggunakan waktu ekstra untuk mengaktifkan pikiran pada saat menyimak. Ketika para siswa menyimak, perhatiannya tertuju pada objek bahan simakan. Pada saat itulah akan didapatkan proses menyimak yang efektif, menyimak yang lemah, dan menyimak yang kuat, sebagaimana dikemukakan oleh Campbell, dkk (2006:16) pada tabel berikut ini. a. No Menyimak yang Efektif Menyimak yang Lemah Menyimak yang Kuat
Temukan beberapa area minat Menghilangkan pelajaran yang “kering” Menggunakan peluang dengan bertanya “Apa isinya untuk saya?”
b. Nilailah isinya, bukan penyampaiannya Menghilangkannya jika penyampaiannya jelek Menilai isi, melewati kesalahan-kesalahan penyampaian
c. Tahanlah semangat Anda Cenderung berargumen Menyembunyikan penilaian sampai paham
d. Dengarkan ide-ide Menyimak kenyataan Menyimak tema inti
e. Bersikap fleksibel Membuat catatan intensif dengan memakai hanya satu sistem Membuat catatan lebih banyak. Memakai 4-5 sistem berbeda tergantung pembicara.
f. Bekerjalah saat menyimak Pura-pura menyimak Bekerja keras, menunjukkan keadaan tubuh yang aktif
g. Menahan gangguan Mudah tergoda Berjuang/menghindari gangguan, toleransi pada kegiatan-kegiatan jelek, tahu cara berkonsentrasi
h. Latihlah pikiran anda Menahan bahan yang sulit, mencari bahan yang sederhana Menggunakan bahan yang padat untuk melatih pikiran
i. Bukalah pikiran anda Setuju dengan informasi jika mendukung ide-ide yang terbentuk sebelumnya Mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda sebelum membentuk pendapat.
j. Tulislah dengan huruf besar tentang fakta karena berpikir lebih cepat daripada berbicara Cenderung melamun bersama dengan pembicara yang lemah Menantang, mengantisipasi, merangkum, menimbang bukti, mendengar apa yang tersirat.
Teknik Pembelajaran Menyimak menurut Tarigan (1086: 52-73) sebagai berikut:
1. Dengar-Ulang Ucap
Model ucapan yang akan didengarkan dipersiapkan secara cermat oleh guru. Isi model ucapan dapat berupa fonem, kata, kalimat, ungkapan, kata-kata mutiara, semboyan, dan puisi-puisi pendek. Model itu dapat dibacakan atau disajikan dalam bentuk rekaman. Model ini disimak dan ditirukan oleh siswa.
2. Dengar – tulis (dikte)
Dengar – tulis (dikte) mirip dengan Dengar – ulang ucap. Model ucapan yang digunakan dalam Dengar – ulang ucap dapat digunakan dalam Dengar – tulis. Dengar – ulang ucap menurut reaksi bersifat lisan, sedangkan sedangkan Dengar – tulis menuntut reaksi yang bersifat tulisan.
3. Dengar – Kerjakan
Model yang digunakan dalam metode ini berisi kalimat – kalimat perintah. Siswa yang menyimak isi ucapan meresons sesuai dengan instruksi yang kemudian reaksi yang biasa digunakan dalam bentuk perbuatan.
4. Dengar – Terka
Dalam teknik pengajari menyimak ini, guru menyusun deskripsi sesuatu benda tanpa menyebutkan nama bendanya. Deskripsi dibacakan atau disajikan melalui rekaman kepada siswa. Siswa menyimak teks lisan dengan seksama, kemudian menerka isinya.
5. Memperluas Kalimat
Guru menyebutkan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut. Kembali guru mengulangi mengucapkan kalimat tadi. Kemudian guru mengucapkn kata atau kelompok kata lain. Siswa melengkapi kelompok kata yang disebutkan terakhir oleh guru. Hasilnya adalah kalimat yang diperluas.
6. Menemukan Benda
Guru mengumpulkan sejumlah benda. Benda – benda tersebut sebaiknya sudah pernah dikenalkan oleh para siswanya. Benda – benda itu dimasukan dalam sebuah kotak terbuka. Kemudian guru menyebutkan nama sesuatu benda. Siswa mencari benda yang baru diucapkan guru. Bila bendanya sudah ditemukan, kemudian ditunjukan kepada guru.
7. Siman Berkata
Seorang siswa berperan sebagai Siman dan maju kedepan kelas. Setiap Siman berkata, “…” siswa lainnya menurutinya. Tetapi Siman hanya mengucapkan “…” siswa lain tidak boleh mengikutinya. Kecermatan menyimak ucapan Siman menentukan pemberian reaksi yang tepat atau salah. Siswa yang salah mendapatkan hukuman.
8 Bisik Berantai
Guuru membisikan satu kalimat kepada siswa yang paling depan atau yang pertama. Siswa tersebut menyampaikan kalimat tadi dengan cara membisikannya ketelinga siswa berikutnya. Demikian seterusnya hingga sampai akhir. Siswa terakhir menucapkan kalimat tadi dengan suara nyaring atau menuliskan hasil kalimat yang ditangkap.
8. Menyelesaikan Cerita
Guru membagi beberapa kelompok siswa kemudian menyuruh salah satu kelompok untuk membuatkan cerita, setelah selesai kemudian disuruh maju kedepan dan membacakan hasil cerita. Ditengah – tengah bercerita guru menghentikan pembacaan cerita tersebut kemudian menyuruh kelompok lain menyimak cerita untuk melanjutkan cerita yang telah dibacakan hingga berturut – turut dilakukan oleh setiap kelompok hingga cerita berakhir.
9. Identifikasi Kata Kunci
Setiap kalimat, paragraf ataupun wacana selalu memiliki sejumlah kata yang dapat mengungkapkan isi keseluruhan kalimat, paragrap atau wacana. Kemudian menggunakan kata – kata kunci untuk mewakili isi keseluruhan. Siswa diminta utuk menyimak dan mengingat – ingat kata – kata kunci yang merupakan inti pembicaraan. Melalui perakitan kata kunci menjadi kalimat – kalimat utuh kita sampai pada isi singkat bahan simakan. 10 Idenfikasi Kalimat Topik
Setiap paragraf mengandung minimal dua unsure. Pertama ialah kalimat topic, dan yang kedua ialah pengembang. Yang posisi kalimat topiknya dibagian depan atau dibagian akhir paragraf ataupun kadang – kadang ditemukan ditengah – tengah paragraph. Memahami paragraph dan kalimat topic setiap paragraph. Wacana dibangun oleh sejumlah paragraph. Bila siswa dapat mengidentifikasi kalimat topic setiap paragraph yang membangun wacana tersebut maka pemahaman wacana terwujud.
11. Menyingkat atau merangkum
Menyimak bahan simakan yang relatif panjang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya dengan cara menyingkat atau merangkum isinya dalam beberapa kalimat. Merangkum berarti membuat bahan simakan yang panjang menjadi sedikit mungkin. Namun, yang sedikit itu dapat mewakili yang panjang.
12. Paraphrase (Guru memperdengarkan puisi, siswa menceritakan isi puisi)
Suatu cara yang biasa digunakan untuk memahami isi puisi ialah dengan cara mengutarakan isi puisi itu dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa. Puisi yang sudah direkam atau dibacakan guru diperdengarkan kepada siswa. Mereka menyimak isinya dan mengutarakan kembali dalam bentuk prosa.
13 Menjawab Pertanyaan
Cara lain untuk mengajarkan cara menyimak yang efektif ialah melalui latihan menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, di mana, dan bilamana. Pertanyaa-pertanyaan itu diajukan atas dengan mengacu pada bahan simakan yang telah diperdengarkan kepada siswa.
Daftar Pustaka
Buku Modul Bahasa Indonesia 3 PGSD Universitas PGRI Yogyakarta
http://zonafiyora.blogspot.com/2013/02/teknik-pembelajaran-menyimak.html
https://youtu.be/CZX1CMdkpVA
BalasHapusBantu tonton dongg buat tugasss:(