Imajinasikuuu: STRATEGI MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Sabtu, 28 Desember 2013

STRATEGI MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

1. Ulang – Ucap
Model ucapan adalah suara guru atau rekaman suara guru. Model ucapan yang diperdengarkan kepada siswa harus dipersiapkan dengan teliti. Suara guru harus jelas, intonasinya tepat, dan kecepatan berbicara normal.
2. Lihat – Ucap
Guru memperlihatkan kepada siswa benda tertentu kemudian siswa menyebutkan nama benda tersebut. Benda-benda yang diperlihatkan dipilih dengan cermat oleh guru disesuaikan dengan lingkungan siswa. Bila bendanya tidak ada atau tidak memungkinkan dibawa ke dalam kelas, benda tersebut digantikan oleh tiruannya atau gambarnya.
 3. Memerikan
Memerikan berarti menjelaskan, menerangkan, melukiskan atau mendeskripsikan sesuatu. Sisiwa disuruh memperhatikan sesuatu benda atau gambar benda, kesibukan lalu lintas, melihat pemandangan atau gambarnya dengan teliti. Kemudian siswa diminta menjelaskan atau memeriksa apa yang telah dilihatnya secara lisan.
4. Menjawab Pertanyaan
Siswa yang susah atau malu berbicara, dapat dipancing untuk berbicara dengan menjawab sejumlah pertanyaan mengenai dirinya misalnya mengenai nama, usia, tempat tinggal, pekerjaan orang tua.
5. Bertanya
Melalui pertanyaan, siswa dapat menyatakan keingintahuannya terhadap sesuatu hal. Tingkat atau jenjang pertanyaan yang diutarakan melambangkan tingkat kedewasaan siswa. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang sistematis siswa dapat menemukan yang diinginkannya. Anak kecil yang belajar mengenali lingkungannya sering bertanya, ini apa ? itu apa ? salah satu permainan bahasa dapat digunakan untuk latihan bertanya ialah Twenty Questions.
6. Pertanyaan Menggali
Salah satu cara membuat banyak berbicara ialah pertanyaan menggali. Jenis pertanyaan merangsang siswa banyak berfikir. Di samping memancing siswa berbicara, pertanyaan menggali juga dapat digunakan untuk menilai kedalaman dankeluasan pemahaman sisewa terhadap suatu masalah.
7.    Melanjutkan Cerita
Dua, tiga, empat orang siswa bersama-sama menyusun cerita secara spontan. Kadang-kadang guru boleh juga terlibat dalam kegiatan ini, misalnya guru mengawali cerita, dan cerita itu dilanjutkan siswa kedua, ketiga dan diakhiri oleh siswa berikutnya. 
8.    Menceritakan Kembali
Guru mempersiapkan bahan bacaan, siswa membaca bahan itu dengan seksama. Kemudian guru meminta siswa menceritakan kembali isi cerita dengan kata-katanya sendiri.
9.   Percakapan
Percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat mengenai suatu topic antara dua atau lebih pembicara. Dalam percakapan ada dua kegiatan, yakni menyimak dan berbicara silih berganti. Suasana dalam percakapan biasanya akrab, spontan dan wajar.
10   Para frase
Prafase berarti alih bentuk, misalnya memprosakan puisi atau sebaliknya mempuisikan prosa. Di sekolah kegiatan memprosakan puisi sering dilakukan daripada mempuisikan prosa.
11. Reka Cerita Gambar
Sebuah gambar atau rangkaian beberapa gambar merupakan sarana ampuh untuk memancing, mendorong atau memotivasi seorang siswa berbicara. Penghayatan atau pemahaman terhadap suatu gambar atau seri gambar akan berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lainnya.
12. Bercerita
Kegiatan bercerita menuntun siswa kearah pembicaraan siswa yang lebih baik. Lancar bercerita berarti lancer berbicara. Dalam bercerita siswa dilatih berbicara jelas, intonasi yang tepat, urutan kata sistematis, menguasai masa mendengarkan dan berperilaku menarik.
13. Memberi Petunjuk
Memberi petunjuk mengerjakan sesuatu, petunjuk mengenai arah atau letak sesuatu tempat menuntut sejumlah persyaratan. Petunjuk harus jelas, singkat dan tepat. Siswa yang sering berlatih member petunjuk secara lisan, akan mendapat keuntungan keterampilan berbicara. 
14.   Melaporkan
Melaporkan berarti menyampaikan gambaran, lukisan atau peristiwa terjadinya sesuatu hal. Hal yang dilaporkan daapt berwujud bermacam-macam, misalnya pertandingan olahraga. 
16. Bermain Peran
Dalam bermain peran, siswa bertindak, berlaku dan berbahasa seperti orang yang diperankannya. Dari segi bahasa, berarti siswa harus mengenal dan dapat menggunakan ragam-ragam bahasa.
17. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dalam bentuk Tanya jawab, pewawancara biasanya wartawan atau penyiar radio atau televise. Orang yang diwawancara adalah orang yang berprestasi, ahli atau istimewa. Melalui kegiatan latihan wawancara siswa dapat mengembangkan keterampilan berbicaranya.
18. Diskusi
Diskusi adalah proses perlibatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan tatap muka, mengenai tujuan yang sudah dicapai melalui tukar pendapat. Diskusi merupakan sarana yang ampuh bagi pengembanagan keterampilan berbicara. Berlatih didkusi berarti berlatih berbicara.
19. Bertelepon
Bertelepon adalah percakapan anatara pribadi dalam jarak jauh. Komunikasi ini sejenis komunikasi lisan jarak jauh. Ciri khas bertelepon ialah berbicara jelas, singkat dan lugas.
20.  Dramatisasi
Dramatisasi atau bermain drama adalah mementaskan lakon atau cerita. Biasanya cerita yang dilakonkan sudah dalam bentuk drama. Melalui dramatisasi siswa dilatih mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk bahasa lisan.
Evaluasi Berbicara
            Pengecekan kemampuan berbicara siswa dilakukan dengan mengacu pada kompetensi dasar sebagaimana ditetapkan dalam kurikulum. Adapun bentuk evaluasi yang dilakukan sebaiknya lebih kontekstual melalui pemberian tes. Bentuk tes yang tepat dipilih guru antara lain tes tes performasi (performance test). Dengan demikian, evaluasi yang dilakukan dirasakan anak lebih bermakna, dan guru mendapatkan data kemampuan siswa secara otentik. Adapun bentuk evaluasi lainnya sebagai berikut :
1)      Pengulangan
Melalui rekaman diperdengarkan kalimat pendek dan siswa diminta mengulang.
2)      Hafalan
Siswa mengucapkan suatu sajak yang sudash dihafalkan. Guru menilai dengan menggunakan pedoman penilaian yang sudah dipersiapkan, misalnya dengan suatu daftar penilaian seperti berikut.
    Aspek
Siswa
Lafal
Kelancaran
Kejelasan
Intonasi
Jumlah
Untuk memberikan nilai dapat digunakan skala 1-5 untuk setiap aspek yang dinilai.
3)      Percakapan terpimpin
Guru menceritakan situasi percakapan, misalnya antara guru dan siswa. Dua orang siswa diminta melakukan percakapan itu. Untuk membantu ingtan siswa, diberikan beberapa kata kunci.
4)      Percakapan Bebas/Wawancara
Tes ini merupakan tes berbicara yang paling wajar. Tes ini berbentuk bebas antara siswa dengan guru atau dengan pewawancara yang baik. Jika digunakan cara terakhir (dengan pewawancara) guru sama sekali tidak mencampuri percakapan. Ia dapat duduk dibelakang siswa sambil memberikan penilaian yang lebih objektif dan cermat. Pemberian nilai tes berbicara dalam bentuk wawancara ini harus dilakukan secara langsung.
a.     Bunyi suara merupakan suatu faktor yang penting dalam meningkatkan cara pemakaian kata-kata sang anak.
b.      Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya anak mempergunakan bahasa yang didengar serta disimaknya (Dawson {et all}, 1963:29; Tarigan, 1985:2)

1 komentar:

  1. The Rundown - casino - drmcd
    The Rundown. 고양 출장샵 We have a list of all 경산 출장마사지 the most popular casinos, and all you 김포 출장샵 need to know about the the 과천 출장샵 casino has a lot in common, including slots, blackjack, 대구광역 출장안마 table games,

    BalasHapus