Model
ucapan adalah suara guru atau rekaman suara guru. Model ucapan yang
diperdengarkan kepada siswa harus dipersiapkan dengan teliti. Suara guru harus
jelas, intonasinya tepat, dan kecepatan berbicara normal.
2. Lihat
– Ucap
Guru memperlihatkan
kepada siswa benda tertentu kemudian siswa menyebutkan nama benda tersebut.
Benda-benda yang diperlihatkan dipilih dengan cermat oleh guru disesuaikan
dengan lingkungan siswa. Bila bendanya tidak ada atau tidak memungkinkan dibawa
ke dalam kelas, benda tersebut digantikan oleh tiruannya atau gambarnya.
3. Memerikan
Memerikan berarti
menjelaskan, menerangkan, melukiskan atau mendeskripsikan sesuatu. Sisiwa
disuruh memperhatikan sesuatu benda atau gambar benda, kesibukan lalu lintas,
melihat pemandangan atau gambarnya dengan teliti. Kemudian siswa diminta
menjelaskan atau memeriksa apa yang telah dilihatnya secara lisan.
4. Menjawab
Pertanyaan
Siswa yang susah atau
malu berbicara, dapat dipancing untuk berbicara dengan menjawab sejumlah
pertanyaan mengenai dirinya misalnya mengenai nama, usia, tempat tinggal,
pekerjaan orang tua.
5. Bertanya
Melalui pertanyaan,
siswa dapat menyatakan keingintahuannya terhadap sesuatu hal. Tingkat atau
jenjang pertanyaan yang diutarakan melambangkan tingkat kedewasaan siswa.
Melalui pertanyaan-pertanyaan yang sistematis siswa dapat menemukan yang
diinginkannya. Anak kecil yang belajar mengenali lingkungannya sering bertanya,
ini apa ? itu apa ? salah satu permainan bahasa dapat digunakan untuk latihan
bertanya ialah Twenty Questions.
6. Pertanyaan
Menggali
Salah satu cara membuat
banyak berbicara ialah pertanyaan menggali. Jenis pertanyaan merangsang siswa
banyak berfikir. Di samping memancing siswa berbicara, pertanyaan menggali juga
dapat digunakan untuk menilai kedalaman dankeluasan pemahaman sisewa terhadap
suatu masalah.
7.
Melanjutkan
Cerita
Dua, tiga, empat orang
siswa bersama-sama menyusun cerita secara spontan. Kadang-kadang guru boleh
juga terlibat dalam kegiatan ini, misalnya guru mengawali cerita, dan cerita
itu dilanjutkan siswa kedua, ketiga dan diakhiri oleh siswa berikutnya.
8.
Menceritakan
Kembali
Guru mempersiapkan
bahan bacaan, siswa membaca bahan itu dengan seksama. Kemudian guru meminta
siswa menceritakan kembali isi cerita dengan kata-katanya sendiri.
9.
Percakapan
Percakapan adalah
pertukaran pikiran atau pendapat mengenai suatu topic antara dua atau lebih
pembicara. Dalam percakapan ada dua kegiatan, yakni menyimak dan berbicara
silih berganti. Suasana dalam percakapan biasanya akrab, spontan dan wajar.
10
Para
frase
Prafase berarti alih
bentuk, misalnya memprosakan puisi atau sebaliknya mempuisikan prosa. Di
sekolah kegiatan memprosakan puisi sering dilakukan daripada mempuisikan prosa.
11. Reka
Cerita Gambar
Sebuah gambar atau
rangkaian beberapa gambar merupakan sarana ampuh untuk memancing, mendorong
atau memotivasi seorang siswa berbicara. Penghayatan atau pemahaman terhadap
suatu gambar atau seri gambar akan berbeda antara satu siswa dengan siswa yang
lainnya.
12. Bercerita
Kegiatan bercerita
menuntun siswa kearah pembicaraan siswa yang lebih baik. Lancar bercerita
berarti lancer berbicara. Dalam bercerita siswa dilatih berbicara jelas,
intonasi yang tepat, urutan kata sistematis, menguasai masa mendengarkan dan
berperilaku menarik.
13. Memberi
Petunjuk
Memberi petunjuk
mengerjakan sesuatu, petunjuk mengenai arah atau letak sesuatu tempat menuntut
sejumlah persyaratan. Petunjuk harus jelas, singkat dan tepat. Siswa yang
sering berlatih member petunjuk secara lisan, akan mendapat keuntungan
keterampilan berbicara.
14.
Melaporkan
Melaporkan berarti
menyampaikan gambaran, lukisan atau peristiwa terjadinya sesuatu hal. Hal yang
dilaporkan daapt berwujud bermacam-macam, misalnya pertandingan olahraga.
16. Bermain
Peran
Dalam bermain peran,
siswa bertindak, berlaku dan berbahasa seperti orang yang diperankannya. Dari
segi bahasa, berarti siswa harus mengenal dan dapat menggunakan ragam-ragam
bahasa.
17. Wawancara
Wawancara adalah
percakapan dalam bentuk Tanya jawab, pewawancara biasanya wartawan atau penyiar
radio atau televise. Orang yang diwawancara adalah orang yang berprestasi, ahli
atau istimewa. Melalui kegiatan latihan wawancara siswa dapat mengembangkan
keterampilan berbicaranya.
18. Diskusi
Diskusi adalah proses
perlibatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan tatap
muka, mengenai tujuan yang sudah dicapai melalui tukar pendapat. Diskusi
merupakan sarana yang ampuh bagi pengembanagan keterampilan berbicara. Berlatih
didkusi berarti berlatih berbicara.
19. Bertelepon
Bertelepon adalah
percakapan anatara pribadi dalam jarak jauh. Komunikasi ini sejenis komunikasi
lisan jarak jauh. Ciri khas bertelepon ialah berbicara jelas, singkat dan
lugas.
20.
Dramatisasi
Dramatisasi atau
bermain drama adalah mementaskan lakon atau cerita. Biasanya cerita yang
dilakonkan sudah dalam bentuk drama. Melalui dramatisasi siswa dilatih
mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk bahasa lisan.
Evaluasi
Berbicara
Pengecekan
kemampuan berbicara siswa dilakukan dengan mengacu pada kompetensi dasar
sebagaimana ditetapkan dalam kurikulum. Adapun bentuk evaluasi yang dilakukan
sebaiknya lebih kontekstual melalui pemberian tes. Bentuk tes yang tepat
dipilih guru antara lain tes tes performasi (performance test). Dengan
demikian, evaluasi yang dilakukan dirasakan anak lebih bermakna, dan guru
mendapatkan data kemampuan siswa secara otentik. Adapun bentuk evaluasi lainnya
sebagai berikut :
1) Pengulangan
Melalui rekaman diperdengarkan kalimat pendek dan
siswa diminta mengulang.
2) Hafalan
Siswa mengucapkan suatu sajak yang sudash
dihafalkan. Guru menilai dengan menggunakan pedoman penilaian yang sudah
dipersiapkan, misalnya dengan suatu daftar penilaian seperti berikut.
Aspek
Siswa
|
Lafal
|
Kelancaran
|
Kejelasan
|
Intonasi
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
Untuk memberikan nilai dapat digunakan skala 1-5
untuk setiap aspek yang dinilai.
3) Percakapan
terpimpin
Guru menceritakan situasi percakapan, misalnya
antara guru dan siswa. Dua orang siswa diminta melakukan percakapan itu. Untuk
membantu ingtan siswa, diberikan beberapa kata kunci.
4) Percakapan
Bebas/Wawancara
Tes ini merupakan tes berbicara yang paling wajar.
Tes ini berbentuk bebas antara siswa dengan guru atau dengan pewawancara yang
baik. Jika digunakan cara terakhir (dengan pewawancara) guru sama sekali tidak
mencampuri percakapan. Ia dapat duduk dibelakang siswa sambil memberikan
penilaian yang lebih objektif dan cermat. Pemberian nilai tes berbicara dalam
bentuk wawancara ini harus dilakukan secara langsung.
a. Bunyi
suara merupakan suatu faktor yang penting dalam meningkatkan cara pemakaian
kata-kata sang anak.
b. Berbicara
dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang
lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya anak mempergunakan bahasa yang didengar
serta disimaknya (Dawson {et all}, 1963:29; Tarigan, 1985:2)
The Rundown - casino - drmcd
BalasHapusThe Rundown. 고양 출장샵 We have a list of all 경산 출장마사지 the most popular casinos, and all you 김포 출장샵 need to know about the the 과천 출장샵 casino has a lot in common, including slots, blackjack, 대구광역 출장안마 table games,